Halo dunia!

Selamat datang di Portal Malangkota. Ini adalah tulisan pertama Anda. Sunting atau hapus, kemudian mulai nge-blog!

Produk Unggulan

Kelurahan Balearjosari yang banyak menghasilkan kerajinan dari rotan sebagai produk unggulan di kelurahan tersebut

Layanan Publik

Ketenagakerjaan yang berada dikelurahan balearjosari

Sekilas tentang batik celup

Batik Celup produk ibu-ibu rumah tangga Kelurahan Balearjosari, Kecamatan Blimbing Kota Malang siap go internasional. Karena batik ini banyak diminati masyarakat.
Selain batik tulis dan batik cetak juga diminati masyarakat, ternyata batik celup juga banyak perminatnya. Batik celup ini tidak kalah menarik dengan batik-batik lainnya dan sangat cocok untuk dijadikan busana wanita maupun pria. Seperti halnya batik jenis batik lainnya, untuk motif dan warna bisa disesuaikan dengan selera pemakainya. Banyak sekali motif-motif yang bisa dipilih oleh masyarakat pecinta batik celup ini, misalnya motif kelereng, spiral, jelujur, mata sapi, dan lain-lain.
Batik celup ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para ibu Kelurahan Balearjosari Kecamatan Blimbing Kota Malang. Berawal dari pelatihan yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang, para ibu rumah tangga sebanyak 72 orang ini sejak Mei 2011 sepakat untuk mendirikan usaha batik celup.
Usaha batik celup yang diketuai Helena Kristina Yoel ini merupakan salah satu produk unggulan Kelurahan Balearjosari. Karena usaha ini masih baru dan mendapat respon positif dari warga masyarakat, menurut Helena, nantinya ia akan mempromosikan produk batik celup ini hingga ke luar Malang, bahkan jika memungkinkan siap go internasional. “Untuk ke depannya kami akan bekerjasama dengan Pokja 3 TP PKK Kota Malang sebagai partner kerja,” kata Helena saat dikonfirmasi wartawan, Senin (13/6).
Helena menambahkan, untuk pembuatan batik celub ini sangat mudah dan relatif cepat. “Misalnya, untuk 20 lembar batik dengan ukuran 2 hingga 3,5 meter hanya membutuhkan waktu 3-4 hari saja. Sedangkan bahan batik kita gunakan kain katun, karena jenis kain ini serapannya lebih kuat. Dibanding kain yang lain, kain katun selama ini masih lebih bagus dan banyak digunakan oleh pengusaha batik,” jelasnya.

Mengenai proses pembuatannya yang relatif mudah. Kata Helena, untuk langkah awal kita ambil kain katun putih, lalu dicelupkan ke dalam larutan soda as selama 5 hingga 10 menit. “Setelah mencapai 10 menit kain diangkat, diperas dan dilanjutkan dengan pencampuran pewarna sesuai dengan selera. Adapun bahan untuk pewarna kain ini terdiri dari air mineral secukupnya yang dicampur dengan larutan garam, soda as dan urea,” imbuhnya.
Dijelaskanya, setelah kain diangkat dan diperas, lalu batik didiamkan selama 24 jam di tempat yang teduh, sebelum dipasarkan. Menurutnya, harga Batik celup ini sangat bervariasi, mulai dari Rp 75 ribu hingga Rp 150 ribu. Adanya usaha batik ini, secara otomatis turut membantu perekonomian para ibu rumah tangga yang ada di lingkungan Kelurahan Balearjosari.

Pengalaman Budi Daya Ikan Lele

Kelompok Budi Daya Lele Kelurahan Balearjosari Kecamatan Blimbing Kota Malang.
Tulisan ini kami muat hanya untuk berbagi pengalaman dengan tujuan kami berharap komentar berupa saran-saran dari pengunjung kepada kami untuk peningkatan ke depan.
Berawal dari kesamaan pandangan dalam membuat suatu usaha pertanian (peternakan) dengan tujuan untuk menciptakan pekerjaan guna menambah penghasilan, maka disepakati untuk berbudidaya ikan lele yang lingkup kegiatannya pada pembesaran ikan. Budi daya ini kami lakukan dengan membentuk sebuah kelompok budi daya lele.
Budi daya lele ini dimulai pada tanggal 27 Mei 2010 dengan modal dasar yang dipunyai yakni sebidang kolam tanah dengan ukuran 3,3m x 6m serta dana yang minim. Dengan pengetahuan yang pas-pasan kami memberanikan diri untuk malangkah, dan akibatnya dari 8.000 ekor benih lele selama 2 bulan hanya memperoleh 52 kg ikan lele dengan perolehan Rp. 572.000,-
Sangat mengecewakan, namun kami tidak patah arang kami mencoba lagi masih dengan kolam yang sama, kami menebar benih dengan jumlah benih 4.000 ekor, namun sebelumnya kami menggali informasi lebih jauh dengan mengikuti pelatihan-pelatihan budi daya ikan lele yang diadakan oleh Pemerintah Kota Malang dalam hal ini dibimbing oleh Dinas Pertanian Bidang Perikanan Kota Malang. Dengan bimbingan yang intensif kami akhirnya memperoleh hasil yang memuaskan, dari benih 4.000 ekor kami bisa memperoleh hasil Rp. 1.200.000,- Alhamdulillah, itung-itung bisa balik modal.
Kesempatan berikutnya kelompok kami dipercaya oleh Pemkot Malang untuk menerima bantuan berupa pembangunan infrastruktur budi daya lele berupa kolam semen yang lebih permanen. Ternyata perlakukan kolam tanah dengan kolam semen sangat berbeda. Lagi-lagi dengan pengalaman yang baru mengelola kolam semen hasil yang kami peroleh menurun. Dari 4.000 ekor benih yang disebar kami hanya memperoleh 65.2 Kg Ikan lele dan hasil Rp. 652.000,- Kami tidak bosan-bosannya untuk menggali pengetahuan lebih dalam terkait budi daya ikan lele denga media kolam semen.
Dan akhirnya masa iku datang juga, dari 3.000 ekor benih yang kami tebar kami mendapatkan panen sebanyak 180 Kg dengan hasil Rp. 1.800.000,-
Sekali lagi kami mengharapkan komentar sebanyak-banyaknya dari para pengunjung blog kami berupa saran-saran berdasarkan pengalaman para pengunjung semua. Mudah-mudahan dengan saling bertukar pengalaman kita semua dapat lebih meningkatkan usaha kita. Amiiin….(‘goes)

Kegiatan Kelompok Keroncong

Kegiatan Musrenbang

Kegiatan Sepakbola Cerme Putra

Penemu Varietas Baru dan Hasilnya

Hasil Kolam Lele