USD Mendatar, Rupiah Dibuka Makin Menguat

sumber : http://www.sindonews.com/

JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini melanjutkan penguatan dari penutupan kemarin yang ditutup di zona hijau. Pergerakan rupiah pagi ini terjadi di tengah mendatarnya USD terhadap beberapa mata uang utama lainnya.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah dibuka di level Rp13.098/USD. Posisi ini tercatat menguat dari posisi sebelumnya di level Rp13.121/USD.

Posisi rupiah menurut data Bloomberg pada pembukaan hari ini berada pada level Rp13.085/USD atau menguat jika dibanding penutupan kemarin di posisi Rp13.090/USD. Pergerakan mata uang Garuda hari ini berada pada kisaran harian Rp13.078-Rp13.106/USD.

Menurut data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah dibuka berada di posisi Rp13.098/USD atau tidak lebih baik dari penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.120/USD.

Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah pada pukul 10.02 WIB berada di level Rp13.088/USD dengan kisaran harian Rp13.054-Rp13.110/USD. Posisi rupiah terlihat sedikit dari penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.090/USD.

Dilansir Reuters, Selasa (16/8/2016) USD tercatat stabil baik terhadap yen maupun euro, terjebak dalam kisaran sempit menjelang serangkaian rilis data AS. Sementara poundsterling defensif setelah data Inggris suram menuju level rendah dalam 31 tahun.

USD terhadap yen tercatat mendatar di level 101,250 setelah hari sebelumnya terjebak di level 101,460 dan 100,870. Begitu juga terhadap euro, USD tercatat stabil di level 1,1180 EUR.

Indeks USD sedikit berubah pada posisi 95,641 setelah kemarin kehilangan sekitar 0,2%. Greenback defensif setelah data AS lebih lemah dari perkiraan di tengah prospek kenaikan suku bunga jangka pendek oleh Federal Reserve (The Fed) dengan musim gugur menghasilkan hasil Treasury menekan mata uang.

Meski demikian, USD masih bernasib lebih baik terhadap pound, yang telah meluncur terus di tengah kekhawatiran bahwa dampak ekonomi dari keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa akan menjaga Bank of England terjebak dengan kebijakan moneter lebih mudah tanpa batas.

Sterling terhadap USD efektif datar di posisi 1,2881 setelah semalam tergelincir 0,3% semalam. Pound terhadap USD telah menurun lebih dekat ke level 1,2798, terendah 31 tahun yang terjadi pada Juni setelah referendum Brexit.

“Pound kemungkinan akan tergelincir menuju 1,2798 sebagai ekonomi Inggris menghadapi risiko penurunan dan di tengah prospek pelonggaran lebih lanjut oleh BOE,” kata Masafumi Yamamoto, kepala strategi mata uang di Mizuho Securities di Tokyo.

 

Sumber : SINDOnews